• Default Language
  • Arabic
  • Basque
  • Bengali
  • Bulgaria
  • Catalan
  • Croatian
  • Czech
  • Chinese
  • Danish
  • Dutch
  • English (UK)
  • English (US)
  • Estonian
  • Filipino
  • Finnish
  • French
  • German
  • Greek
  • Hindi
  • Hungarian
  • Icelandic
  • Indonesian
  • Italian
  • Japanese
  • Kannada
  • Korean
  • Latvian
  • Lithuanian
  • Malay
  • Norwegian
  • Polish
  • Portugal
  • Romanian
  • Russian
  • Serbian
  • Taiwan
  • Slovak
  • Slovenian
  • liish
  • Swahili
  • Swedish
  • Tamil
  • Thailand
  • Ukrainian
  • Urdu
  • Vietnamese
  • Welsh
Hari

Your cart

Price
SUBTOTAL:
Rp.0

LV & Gucci Makin Mahal: Tarif Impor AS Bikin Harga Tas Mewah Meroket!

img

Promovision.org Dengan nama Allah semoga semua berjalan lancar. Dalam Opini Ini saatnya berbagi wawasan mengenai Mode, Ekonomi, Berita. Catatan Mengenai Mode, Ekonomi, Berita LV Gucci Makin Mahal Tarif Impor AS Bikin Harga Tas Mewah Meroket Ikuti selalu pembahasannya sampai bagian akhir.

Frankfurt, 18 Februari 2025 - Kebijakan tarif dagang baru yang diterapkan oleh Amerika Serikat di bawah kepemimpinan Presiden Donald Trump menimbulkan kekhawatiran serius bagi perekonomian Jerman. Joachim Nagel, Presiden Bank Sentral Jerman (Bundesbank), secara terbuka memperingatkan bahwa langkah-langkah proteksionis ini dapat menghambat pertumbuhan ekonomi negara tersebut.

Nagel, dalam sebuah acara di Frankfurt, menyoroti bahwa Jerman, sebagai negara yang sangat bergantung pada ekspor, sangat rentan terhadap dampak negatif dari perubahan kebijakan perdagangan AS. Ia menunjuk pada tarif 25% yang dikenakan AS pada baja dan aluminium sebagai contoh konkret yang akan merugikan Jerman.

Sementara itu, produsen barang mewah Eropa, termasuk merek-merek ternama seperti Louis Vuitton (LVMH) dan Gucci (Kering), menyatakan keyakinan bahwa mereka masih memiliki kemampuan untuk mengkompensasi tarif impor baru melalui strategi penetapan harga. Pasar AS menjadi andalan mereka tahun ini, terutama karena pertumbuhan di China melambat.

Para eksekutif di Hermes dan Kering mengungkapkan bahwa daya tarik merek mereka memungkinkan mereka untuk menyerap sebagian dari biaya tambahan. Namun, mereka juga mengakui bahwa kenaikan harga yang agresif selama beberapa tahun terakhir, terutama setelah pandemi, dapat membatasi kemampuan mereka untuk sepenuhnya mengalihkan biaya impor kepada konsumen.

Zouheir Guedri, CEO Data & Data, sebuah firma intelijen pasar, memperkirakan bahwa ruang gerak bagi merek-merek besar untuk menaikkan harga di AS akan cukup terbatas pada tahun 2025. Dior, misalnya, mempertahankan harga stabil di AS tahun lalu, sementara Louis Vuitton hanya menaikkannya sedikit.

Beberapa merek mewah telah menyesuaikan strategi penetapan harga mereka. Chanel menaikkan harga sebesar 5,4%, sementara Cartier dan Van Cleef & Arpels (milik Tiffany dan Richemont) memperlambat laju kenaikan harga di AS menjadi 4% hingga 6%, dari lebih dari 8% pada tahun sebelumnya.

Axel Dumas, Ketua Eksekutif Hermes, menyatakan bahwa perusahaannya akan menaikkan harga jika bea masuk meningkat. CEO Kering, Francois-Henri Pinault, juga mengisyaratkan hal serupa. Analis dari UBS, Citi, dan Bernstein mencatat bahwa sebagian besar merek telah menaikkan harga pada tingkat tertinggi dalam beberapa tahun terakhir.

Analis HSBC, Erwan Rambourg, memperingatkan bahwa kenaikan harga yang berlebihan dapat menjauhkan konsumen aspiratif. Nagel mengutip perkiraan Bundesbank yang menunjukkan bahwa meningkatnya ketegangan perdagangan transatlantik dapat mengurangi output ekonomi Jerman pada tahun 2027 sebesar 1,5 poin persentase dari yang diharapkan.

Terima kasih telah menyimak lv gucci makin mahal tarif impor as bikin harga tas mewah meroket dalam mode, ekonomi, berita ini sampai akhir Semoga tulisan ini membantu Anda dalam kehidupan sehari-hari selalu bergerak maju dan jaga kesehatan lingkungan. sebarkan postingan ini ke teman-teman. lihat juga konten lainnya di bawah ini.

Special Ads
© Copyright 2024 - promovision.org
Added Successfully

Type above and press Enter to search.

Close Ads