• Default Language
  • Arabic
  • Basque
  • Bengali
  • Bulgaria
  • Catalan
  • Croatian
  • Czech
  • Chinese
  • Danish
  • Dutch
  • English (UK)
  • English (US)
  • Estonian
  • Filipino
  • Finnish
  • French
  • German
  • Greek
  • Hindi
  • Hungarian
  • Icelandic
  • Indonesian
  • Italian
  • Japanese
  • Kannada
  • Korean
  • Latvian
  • Lithuanian
  • Malay
  • Norwegian
  • Polish
  • Portugal
  • Romanian
  • Russian
  • Serbian
  • Taiwan
  • Slovak
  • Slovenian
  • liish
  • Swahili
  • Swedish
  • Tamil
  • Thailand
  • Ukrainian
  • Urdu
  • Vietnamese
  • Welsh
Hari

Your cart

Price
SUBTOTAL:
Rp.0

Alfamart Tutup 400 Toko: Siapa Pemilik Rp 67 T di Baliknya?

img

Promovision.org Selamat beraktivitas semoga hasilnya memuaskan. Disini mari kita telusuri Bisnis, Ekonomi, Ritel, Alfamart yang sedang hangat diperbincangkan. Ringkasan Artikel Mengenai Bisnis, Ekonomi, Ritel, Alfamart Alfamart Tutup 400 Toko Siapa Pemilik Rp 67 T di Baliknya Ikuti selalu pembahasannya sampai bagian akhir.

    Table of Contents

Djoko Susanto, atau yang juga dikenal sebagai Kwok Kwie Fo, adalah sosok di balik kesuksesan jaringan minimarket Alfamart. Namun, tahukah Anda bagaimana perjalanan kariernya dimulai?

Pada tahun 1966, Djoko Susanto memulai langkahnya di dunia bisnis sebagai karyawan biasa di sebuah perusahaan perakitan radio. Sebelum terjun ke dunia ritel modern, Djoko membantu menjaga warung keluarga yang menjual kebutuhan sehari-hari seperti kacang tanah, minyak sayur, sabun, dan rokok.

Warung tersebut kemudian fokus pada penjualan rokok dalam skala besar. Keberhasilan Djoko dalam penjualan rokok menarik perhatian Putera Sampoerna dari PT HM Sampoerna pada akhir tahun 1986. Pertemuan ini menjadi titik balik dalam hidupnya.

Djoko kemudian dipercaya menjadi direktur PT Panarmas, distributor rokok Sampoerna. Pada tahun 1987, ia telah memiliki 15 jaringan toko grosir dan menjadi penjual rokok Gudang Garam terbesar.

Pada tahun 1989, saat memasarkan rokok baru Sampoerna A Mild, Djoko mendirikan PT Alfa Retailindo dari sebuah gudang Sampoerna. Awalnya, perusahaan ini berfungsi sebagai distributor rokok, namun kemudian berkembang menjadi toko kelontong yang menjual berbagai macam barang.

Alfa Minimart, yang berusaha meniru konsep Indomaret, mendapat respons positif dari masyarakat. Penjualan pun meningkat. Putera Sampoerna turut menyuntikkan modal, yang kemudian memicu pertumbuhan pesat Alfamart.

Alfamart resmi go public pada 18 Januari 2000, dengan nilai kapitalisasi pasar mencapai US$ 108,29 juta. Meskipun baru-baru ini Alfamart menutup sekitar 400 toko yang tidak menguntungkan karena biaya sewa yang mahal dan pertumbuhan penjualan yang lambat, jaringan minimarket ini tetap menjadi salah satu yang terbesar di Indonesia.

Solihin, Direktur Corporate Affairs PT Sumber Alfaria Triaya Tbk (Alfamart), menjelaskan bahwa penutupan toko-toko tersebut adalah bagian dari strategi perusahaan untuk menjaga profitabilitas.

Terima kasih telah menyimak alfamart tutup 400 toko siapa pemilik rp 67 t di baliknya dalam bisnis, ekonomi, ritel, alfamart ini sampai akhir Selamat menggali lebih dalam tentang topik yang menarik ini tetap semangat berkolaborasi dan utamakan kesehatan keluarga. bagikan kepada teman-temanmu. Sampai jumpa lagi

Special Ads
© Copyright 2024 - promovision.org
Added Successfully

Type above and press Enter to search.

Close Ads