• Default Language
  • Arabic
  • Basque
  • Bengali
  • Bulgaria
  • Catalan
  • Croatian
  • Czech
  • Chinese
  • Danish
  • Dutch
  • English (UK)
  • English (US)
  • Estonian
  • Filipino
  • Finnish
  • French
  • German
  • Greek
  • Hindi
  • Hungarian
  • Icelandic
  • Indonesian
  • Italian
  • Japanese
  • Kannada
  • Korean
  • Latvian
  • Lithuanian
  • Malay
  • Norwegian
  • Polish
  • Portugal
  • Romanian
  • Russian
  • Serbian
  • Taiwan
  • Slovak
  • Slovenian
  • liish
  • Swahili
  • Swedish
  • Tamil
  • Thailand
  • Ukrainian
  • Urdu
  • Vietnamese
  • Welsh
Hari

Your cart

Price
SUBTOTAL:
Rp.0

BI: Bunga Kredit Turun? Sabar Dulu, Mungkin 6 Bulan Lagi!

img

Promovision.org Assalamualaikum semoga selalu dalam kasih sayang-Nya. Di Jam Ini saatnya berbagi wawasan mengenai Ekonomi, Keuangan, Perbankan. Konten Yang Terinspirasi Oleh Ekonomi, Keuangan, Perbankan BI Bunga Kredit Turun Sabar Dulu Mungkin 6 Bulan Lagi Pastikan kalian menyimak seluruh isi artikel ini ya.

    Table of Contents

Pada awal tahun 2025, Bank Indonesia (BI) mengindikasikan adanya perubahan dinamika dalam penyaluran kredit. Survei Perbankan Triwulan IV 2024, yang dirilis pada Januari 2025, menunjukkan bahwa penyaluran kredit baru pada kuartal IV 2024 mengalami peningkatan dibandingkan kuartal sebelumnya. Namun, proyeksi untuk triwulan I 2025 menunjukkan adanya perlambatan.

Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI, Ramdan Denny Prakoso, menjelaskan bahwa peningkatan pertumbuhan kredit baru pada triwulan IV 2024 terutama didorong oleh kredit modal kerja dan kredit investasi. Sementara itu, kredit konsumsi menunjukkan indikasi penurunan dibandingkan triwulan sebelumnya.

Perlambatan kredit konsumsi ini disebabkan oleh penurunan penyaluran Kredit Pemilikan Rumah (KPR) dan kredit kendaraan bermotor. Sementara itu, kebijakan penyaluran kredit pada triwulan I 2025 diperkirakan akan tetap sama ketat dibandingkan triwulan sebelumnya.

Penghimpunan Dana Pihak Ketiga (DPK) pada triwulan I 2025 juga diprakirakan akan melambat dibandingkan triwulan sebelumnya. Perlambatan ini diperkirakan terjadi pada seluruh jenis instrumen, termasuk tabungan, giro, dan deposito.

Dalam hal kebijakan, penyaluran kredit yang diprakirakan lebih ketat mencakup plafon kredit, suku bunga kredit, dan premi kredit berisiko. Prioritas utama responden dalam penyaluran kredit baru pada triwulan I 2025 masih sama dengan periode sebelumnya, yaitu kredit modal kerja, diikuti oleh kredit investasi dan kredit konsumsi.

Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo menjelaskan bahwa keputusan mengenai suku bunga didasarkan pada tiga faktor utama: perkiraan inflasi, pertumbuhan ekonomi, dan stabilitas nilai tukar. BI memperkirakan inflasi Indeks Harga Konsumen (IHK) pada akhir 2024 sekitar 2,7 persen, dengan inflasi inti diperkirakan berada di angka 2,6 persen.

Meskipun BI telah mempertahankan suku bunga acuan (BI7DRR) sebesar 5,75 persen, Perry menekankan bahwa ruang untuk penurunan suku bunga acuan masih terbuka lebar pada 2025. Penurunan suku bunga ini diharapkan dapat memberikan stimulus tambahan bagi sektor riil, mendorong investasi, dan memperkuat konsumsi domestik.

Deputi Gubernur Bank Indonesia Juda Agung menambahkan bahwa penurunan BI-Rate pada Januari 2025 memang sudah diikuti oleh suku bunga pasar uang (IndONIA). Namun, transmisi penurunan BI-Rate ke dana pihak ketiga (DPK), seperti suku bunga dana dan suku bunga kredit, memang membutuhkan waktu antara satu hingga dua triwulan.

Secara sektoral, pertumbuhan kredit baru tertinggi terjadi pada sektor Listrik, Gas dan Air, diikuti oleh sektor Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial, serta sektor Industri Pengolahan. Prioritas utama penyaluran kredit baru pada triwulan I 2025 adalah Sektor Perdagangan Besar dan Eceran, diikuti oleh Sektor Industri Pengolahan serta Sektor Perantara Keuangan.

Bank Indonesia terus mencermati prospek ekonomi dan pertumbuhan ekonomi dalam memanfaatkan ruang penurunan suku bunga BI-rate, dengan mempertimbangkan pergerakan nilai tukar rupiah. Pemerintah dan Bank Indonesia bersama-sama berupaya mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia agar mencapai target 5,2 persen pada 2024.

Keputusan untuk mempertahankan BI-rate sebesar 5,75 persen diambil dalam Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia pada tanggal 18-19 Februari 2025. Kebijakan ini konsisten dengan upaya menjaga agar perkiraan inflasi 2025 dan 2026 tetap terkendali dalam sasaran pemerintah, yaitu 2,5 plus minus 1 persen.

Terima kasih atas perhatian Anda terhadap bi bunga kredit turun sabar dulu mungkin 6 bulan lagi dalam ekonomi, keuangan, perbankan ini hingga selesai Jangan ragu untuk mencari tahu lebih banyak dari berbagai sumber kembangkan hobi positif dan rawat kesehatan mental. Bantu sebarkan pesan ini dengan membagikannya. Terima kasih atas kunjungan Anda

Special Ads
© Copyright 2024 - promovision.org
Added Successfully

Type above and press Enter to search.

Close Ads