Buah RI Tak Disangka Jadi Primadona Eropa: Kini Jadi Barang Mewah!
Promovision.org Assalamualaikum semoga hidupmu penuh canda tawa. Detik Ini mari kita eksplorasi Ekonomi, Agribisnis, Ekspor Impor yang sedang viral. Review Artikel Mengenai Ekonomi, Agribisnis, Ekspor Impor Buah RI Tak Disangka Jadi Primadona Eropa Kini Jadi Barang Mewah Ikuti penjelasan detailnya sampai bagian akhir.
Table of Contents
Di sepanjang jalan, pemandangan pedagang durian menjajakan dagangannya dengan harga terjangkau adalah hal yang umum. Pembeli pun berdatangan, menikmati durian berukuran kecil hingga sedang dengan cita rasa manis dan asam yang khas. Buah ini bukan hanya dinikmati, tetapi juga diperjualbelikan.
Herbarium Amboinense karya Rumphius mencatat bahwa di Indonesia terdapat tiga varietas durian, salah satunya tumbuh subur di Kalimantan. Sejarah mencatat, bangsa Eropa yang datang ke Indonesia terpesona dengan durian, bahkan menyebutnya sebagai salah satu buah terlezat di dunia.
Sebelum era penjelajahan, durian, dengan nama Latin Durio zibenthinus Murr, adalah buah yang asing bagi orang Eropa. Buah ini berasal dari Asia Tenggara, termasuk Indonesia. Catatan awal tentang durian di Indonesia berasal dari penjelajah bernama Linschott, yang menuliskannya sebagai Durio, yang kemudian menjadi nama Latinnya.
John Crawfurd, seorang Skotlandia, menggambarkan durian sebagai buah seukuran kepala dengan aroma yang kuat. Dalam memoarnya History of the Indian Archipelago (1820), ia menulis bahwa rasa durian panggang mirip kastanye dan tidak membosankan.
Alfred Russel Wallace, seorang naturalis terkemuka, semakin memperkenalkan durian kepada orang Eropa. Dalam The Malay Archipelago (1869), ia menyebut durian sebagai salah satu buah terbaik dengan rasa yang tak tertandingi, menjulukinya sebagai raja buah-buahan, sebutan yang masih digunakan hingga kini.
Wallace menambahkan, Makan durian adalah sensasi baru yang layak dicoba saat berkunjung ke daerah Timur (Indonesia).
Meskipun durian sangat dihargai oleh beberapa orang Eropa, ada juga yang enggan mencobanya. Beberapa ahli berpendapat bahwa keengganan ini disebabkan oleh sentimen kolonial yang meremehkan produk dari negara jajahan.
Terima kasih atas perhatian Anda terhadap buah ri tak disangka jadi primadona eropa kini jadi barang mewah dalam ekonomi, agribisnis, ekspor impor ini hingga selesai Dalam tulisan terakhir ini saya ucapkan terimakasih selalu berpikir kreatif dalam bekerja dan perhatikan work-life balance. , Bagikan kepada teman-teman yang membutuhkan. Sampai bertemu lagi
✦ Tanya AI