Cukai Manis: Minuman Berpemanis Bakal Kena Pajak, Siap-siap Bayar Lebih Mahal!

Promovision.org Selamat membaca semoga mendapatkan ilmu baru. Sekarang aku ingin berbagi insight tentang Cukai, Minuman Berpemanis yang menarik. Laporan Artikel Seputar Cukai, Minuman Berpemanis Cukai Manis Minuman Berpemanis Bakal Kena Pajak Siapsiap Bayar Lebih Mahal Pelajari seluruh isinya hingga pada penutup.

Kebijakan Cukai Minuman Berpemanis: Rencana Penerapan pada Semester II 2025

Direktorat Jenderal Bea Cukai (DJBC) berencana menerapkan kebijakan cukai minuman berpemanis dalam kemasan (MBDK) pada semester II 2025. Kebijakan ini bertujuan untuk membatasi konsumsi gula tambahan di masyarakat.

Penerapan cukai MBDK masih dalam tahap kajian. Ada dua skema yang dipertimbangkan: on trade (minuman berpemanis yang sudah dikemas dari pabrik) dan off trade (minuman berpemanis yang dijual di gerai minuman).

DJBC menegaskan bahwa kebijakan ini bukan semata-mata untuk meningkatkan pendapatan negara. Kasubdit Tarif Cukai dan Harga Dasar, Akbar Harfianto, menyatakan bahwa pemerintah akan mempertimbangkan kondisi dan daya beli masyarakat sebelum menerapkan cukai MBDK.

Pemerintah saat ini sedang menyiapkan aturan teknis terkait penerapan cukai MBDK, baik melalui Peraturan Pemerintah (PP) maupun Peraturan Menteri Keuangan (PMK). Kami akan memperhatikan beban administrasi dibandingkan dengan dampaknya, kata Akbar.

Kebijakan cukai MBDK diharapkan dapat mengendalikan konsumsi gula tambahan di masyarakat. Inti dari pengenaan MBDK adalah konsumsi gula tambahan itu yang dikendalikan, kata Direktur Komunikasi dan Bimbingan Pengguna Jasa DJBC, Nirwala Dwi Heryanto.

DJBC akan mengacu pada referensi dari negara lain dan kementerian teknis terkait untuk menentukan asupan gula tambahan yang sehat di Indonesia.

Itulah pembahasan mengenai cukai manis minuman berpemanis bakal kena pajak siapsiap bayar lebih mahal yang sudah saya paparkan dalam cukai, minuman berpemanis Terima kasih atas dedikasi Anda dalam membaca tetap semangat berkolaborasi dan utamakan kesehatan keluarga. Bagikan kepada teman-teman yang membutuhkan. Sampai bertemu di artikel selanjutnya. Terima kasih atas dukungan Anda.