Dari Menteri Miskin ke Pemilik Rumah: Kisah Inspiratif Pensiunan yang Mencicil Impian

Promovision.org Halo bagaimana kabar kalian semua? Di Blog Ini mari kita kupas tuntas sejarah Berita, Inspirasi, Keuangan Pribadi, Pensiun. Informasi Relevan Mengenai Berita, Inspirasi, Keuangan Pribadi, Pensiun Dari Menteri Miskin ke Pemilik Rumah Kisah Inspiratif Pensiunan yang Mencicil Impian Simak penjelasan detailnya hingga selesai.

Sutami: Menteri Sederhana yang Berdedikasi untuk Rakyat

Sutami, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), dikenal sebagai sosok yang mengutamakan pembangunan infrastruktur di pedesaan dan pelosok wilayah. Ia percaya bahwa hal ini lebih bermanfaat bagi rakyat kecil daripada fokus pada kepentingan industri dan pengusaha.

Untuk memahami kondisi masyarakat secara langsung, Sutami sering berjalan kaki saat mengunjungi pelosok. Ia tidak ingin merepotkan orang lain dan ingin melihat sendiri implementasi proyek di bawah naungannya. Dari pengamatannya, ia menyadari bahwa kemewahan tidak pantas ditunjukkan di tengah kondisi rakyat yang memprihatinkan.

Sutami berjalan kaki berjam-jam untuk meninjau proyek infrastruktur. Sikapnya yang rendah hati dan merakyat menjadi teladan bagi banyak orang. Meski sebagai intelektual dan profesional, ia dikenal sederhana dan jauh dari sensasi.

Sayangnya, Sutami tidak dapat melanjutkan jabatannya sebagai menteri karena sakit. Ia meninggal pada 29 Maret 1978 karena penyakit liver akibat kurang gizi dan kelelahan akibat sering berjalan kaki.

Meski telah tiada, karya-karya Sutami masih dirasakan manfaatnya hingga saat ini. Beberapa megaproyek yang dibangun olehnya antara lain tol Jagorawi, Jembatan Semanggi, dan Jembatan Ampera.

Sekian penjelasan detail tentang dari menteri miskin ke pemilik rumah kisah inspiratif pensiunan yang mencicil impian yang saya tuangkan dalam berita, inspirasi, keuangan pribadi, pensiun Jangan segan untuk mengeksplorasi topik ini lebih dalam cari inspirasi baru dan perhatikan pola makan sehat. Bagikan kepada teman-teman yang membutuhkan. Sampai jumpa lagi