• Default Language
  • Arabic
  • Basque
  • Bengali
  • Bulgaria
  • Catalan
  • Croatian
  • Czech
  • Chinese
  • Danish
  • Dutch
  • English (UK)
  • English (US)
  • Estonian
  • Filipino
  • Finnish
  • French
  • German
  • Greek
  • Hindi
  • Hungarian
  • Icelandic
  • Indonesian
  • Italian
  • Japanese
  • Kannada
  • Korean
  • Latvian
  • Lithuanian
  • Malay
  • Norwegian
  • Polish
  • Portugal
  • Romanian
  • Russian
  • Serbian
  • Taiwan
  • Slovak
  • Slovenian
  • liish
  • Swahili
  • Swedish
  • Tamil
  • Thailand
  • Ukrainian
  • Urdu
  • Vietnamese
  • Welsh
Hari

Your cart

Price
SUBTOTAL:
Rp.0

Daun Kelor Ajaib Indonesia: Emas Hijau yang Mengubah Desa Menjadi Tambang Dolar

img

Promovision.org Hai semoga harimu menyenangkan. Pada Artikel Ini mari kita bahas keunikan dari Daun Kelor, Pertanian, Ekonomi Desa yang sedang populer. Konten Yang Mendalami Daun Kelor, Pertanian, Ekonomi Desa Daun Kelor Ajaib Indonesia Emas Hijau yang Mengubah Desa Menjadi Tambang Dolar Jangan lewatkan bagian apapun keep reading sampai habis.

Sayuran Bubuk Indonesia Merajai Pasar Global

Sayuran bubuk Indonesia, termasuk daun kelor, tengah menjadi primadona dunia. Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) berperan aktif membantu pengolah sayuran bubuk untuk meningkatkan ekspor.

LPEI memberikan bantuan melalui dua program: Coaching Program for New Exporter (CPNE) dan Desa Devisa. CPNE membekali keterampilan ekspor, pemahaman regulasi pasar global, dan strategi pemasaran.

Desa Devisa Daun Kelor

Salah satu desa yang mengikuti program Desa Devisa adalah di Kecamatan Batang-Batang, Sumenep, Madura. Desa ini menerima pendampingan sertifikasi organik, peningkatan kapasitas produksi, dan alat pengering dan mesin tepung.

Pendampingan ini membuahkan hasil. Desa Devisa Daun Kelor kini mampu mengekspor daun kelor ke Amerika, Eropa, dan Australia. Produksi bubuk daun kelor meningkat dari 500 kg per hari menjadi 1,5 ton per hari.

Prospek Cerah Ekspor Sayuran Bubuk

LPEI menilai ekspor sayuran bubuk, termasuk produk berbasis kelor, memiliki prospek cerah. Pada periode Januari-September 2024, nilai ekspor sayuran bubuk meningkat 90,74% menjadi US$ 13,75 juta.

Peningkatan kumulatif tertinggi terjadi ke Tiongkok, Thailand, Arab Saudi, Jepang, dan Malaysia. Hal ini menunjukkan permintaan global yang tinggi terhadap sayuran bubuk Indonesia.

LPEI berharap melalui upaya ini, semakin banyak pelaku usaha dapat berani mendunia dan meningkatkan daya saing produk Indonesia di kancah global, kata Maria Sidabutar, Kepala Divisi SMEs Advisory Services LPEI.

Terima kasih telah mengikuti penjelasan daun kelor ajaib indonesia emas hijau yang mengubah desa menjadi tambang dolar dalam daun kelor, pertanian, ekonomi desa ini hingga selesai Semoga tulisan ini membantu Anda dalam kehidupan sehari-hari kembangkan potensi diri dan jaga kesehatan mental. share ke temanmu. Sampai jumpa lagi

Special Ads
© Copyright 2024 - promovision.org
Added Successfully

Type above and press Enter to search.

Close Ads