• Default Language
  • Arabic
  • Basque
  • Bengali
  • Bulgaria
  • Catalan
  • Croatian
  • Czech
  • Chinese
  • Danish
  • Dutch
  • English (UK)
  • English (US)
  • Estonian
  • Filipino
  • Finnish
  • French
  • German
  • Greek
  • Hindi
  • Hungarian
  • Icelandic
  • Indonesian
  • Italian
  • Japanese
  • Kannada
  • Korean
  • Latvian
  • Lithuanian
  • Malay
  • Norwegian
  • Polish
  • Portugal
  • Romanian
  • Russian
  • Serbian
  • Taiwan
  • Slovak
  • Slovenian
  • liish
  • Swahili
  • Swedish
  • Tamil
  • Thailand
  • Ukrainian
  • Urdu
  • Vietnamese
  • Welsh
Hari

Your cart

Price
SUBTOTAL:
Rp.0

Ekonomi RI Melesat: Waspada Jebakan Pertumbuhan Tinggi!

img

Promovision.org Mudah-mudahan harimu cerah dan indah. Di Sesi Ini aku mau berbagi tips mengenai Ekonomi, Analisis Ekonomi, Pertumbuhan Ekonomi yang bermanfaat. Artikel Ini Membahas Ekonomi, Analisis Ekonomi, Pertumbuhan Ekonomi Ekonomi RI Melesat Waspada Jebakan Pertumbuhan Tinggi Pelajari detailnya dengan membaca hingga akhir.

Pada tanggal 28 Februari 2025, Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia menyelenggarakan acara virtual yang menyoroti kondisi ekonomi terkini. Mahendra Siregar, Ketua Dewan Komisioner OJK, menyampaikan bahwa meskipun pertumbuhan ekonomi Indonesia secara keseluruhan masih stabil, terdapat beberapa indikator yang menunjukkan adanya potensi perlambatan.

Salah satu isu utama yang menjadi perhatian adalah daya beli masyarakat. Indikator seperti melemahnya pertumbuhan penjualan kendaraan bermotor dan penurunan indeks retail di beberapa industri mengindikasikan adanya penurunan konsumsi. Indeks keyakinan konsumen juga menunjukkan adanya tantangan dalam penjualan dan retail.

OJK menargetkan pertumbuhan yang signifikan di berbagai sektor jasa keuangan. Target tersebut meliputi pertumbuhan kredit perbankan sebesar 9%-11%, dana pihak ketiga 6%-8%, piutang pembiayaan perusahaan pembiayaan 8%-10%, aset asuransi tumbuh 6%-8%, aset dana pensiun tumbuh 9%-11%, aset penjaminan tumbuh 6%-8%, dan penghimpunan dana di pasar modal sebesar Rp 220 triliun.

Meskipun kredit korporasi masih menunjukkan pertumbuhan yang kuat sebesar 15,8% dan kredit konsumsi tumbuh 9,8%, kredit UMKM mengalami penurunan. Hal ini menjadi perhatian khusus karena UMKM merupakan tulang punggung perekonomian Indonesia.

Pertumbuhan kredit secara keseluruhan pada tahun sebelumnya mencapai double digit, yaitu 10,37%. Namun, Mahendra menekankan pentingnya kewaspadaan terhadap belanja modal (capex) dan isu-isu lain yang dapat mempengaruhi pertumbuhan ekonomi di masa depan.

Secara keseluruhan, sektor jasa keuangan masih menunjukkan pertumbuhan, namun terdapat pelandaian. Oleh karena itu, penting untuk tetap waspada dan memperhatikan faktor-faktor yang dapat mempengaruhi stabilitas dan pertumbuhan ekonomi Indonesia.

Sekian uraian detail mengenai ekonomi ri melesat waspada jebakan pertumbuhan tinggi yang saya paparkan melalui ekonomi, analisis ekonomi, pertumbuhan ekonomi Siapa tau ini jadi manfaat untuk kalian selalu berpikir ke depan dan jaga kesehatan finansial. Ayo sebar informasi yang bermanfaat ini. Sampai bertemu lagi

Special Ads
© Copyright 2024 - promovision.org
Added Successfully

Type above and press Enter to search.

Close Ads