• Default Language
  • Arabic
  • Basque
  • Bengali
  • Bulgaria
  • Catalan
  • Croatian
  • Czech
  • Chinese
  • Danish
  • Dutch
  • English (UK)
  • English (US)
  • Estonian
  • Filipino
  • Finnish
  • French
  • German
  • Greek
  • Hindi
  • Hungarian
  • Icelandic
  • Indonesian
  • Italian
  • Japanese
  • Kannada
  • Korean
  • Latvian
  • Lithuanian
  • Malay
  • Norwegian
  • Polish
  • Portugal
  • Romanian
  • Russian
  • Serbian
  • Taiwan
  • Slovak
  • Slovenian
  • liish
  • Swahili
  • Swedish
  • Tamil
  • Thailand
  • Ukrainian
  • Urdu
  • Vietnamese
  • Welsh
Hari

Your cart

Price
SUBTOTAL:
Rp.0

Google Latih Pekerja: Kuasai AI, Siap Hadapi Masa Depan!

img

Promovision.org Mudah mudahan kalian sehat dan berbahagia selalu. Pada Kesempatan Ini saya akan mengupas tuntas isu seputar Teknologi, Kecerdasan Buatan, Karir. Konten Yang Membahas Teknologi, Kecerdasan Buatan, Karir Google Latih Pekerja Kuasai AI Siap Hadapi Masa Depan simak terus penjelasannya hingga tuntas.

    Table of Contents

Alphabet, perusahaan induk Google, mengambil langkah proaktif dalam menyikapi perkembangan pesat kecerdasan buatan (AI). Mereka mengumumkan kebijakan baru yang berfokus pada peningkatan pemahaman dan pemanfaatan AI di berbagai lapisan masyarakat, termasuk pemerintah dan organisasi.

Inisiatif ini bertujuan untuk menciptakan kebijakan yang lebih baik dan membuka peluang baru melalui pemanfaatan AI yang lebih luas. Sebagai bagian dari upaya ini, Alphabet telah berhasil memberikan sertifikasi kepada 1 juta orang melalui program pelatihan AI mereka pada Desember lalu. Program Grow with Google juga diperluas untuk memberikan pelatihan kepada para pebisnis dan pekerja, khususnya dalam bidang analisis data dan IT, guna meningkatkan prospek karir mereka di sektor teknologi.

Google berencana untuk mengembangkan program pendidikan yang komprehensif untuk melatih pekerja di seluruh dunia dalam penggunaan AI. Namun, langkah ini tidak tanpa tantangan. Uni Eropa telah mengancam denda miliaran dolar jika perusahaan tidak mematuhi aturan yang ditetapkan terkait AI. Selain itu, Departemen Kehakiman AS juga berupaya untuk membatasi kemajuan Google dalam AI, terutama setelah kasus monopoli ilegal sistem pencarian internet yang melibatkan Google Chrome.

CEO Google, Sundar Pichai, sebelumnya telah mengumumkan investasi sebesar US$ 120 juta untuk program pendidikan AI pada bulan September. Sementara itu, Undang-Undang AI Uni Eropa, yang bertujuan untuk mengendalikan risiko dan mewajibkan pengungkapan sistem AI, telah menghadapi penolakan dari perusahaan teknologi besar. Para pejabat Alphabet juga aktif melakukan perjalanan ke berbagai negara untuk membahas rekomendasi kebijakan dengan pemerintah.

Persaingan di bidang AI semakin ketat, dengan Google berusaha untuk mengungguli pesaingnya seperti OpenAI yang didukung oleh Microsoft. Di sisi lain, regulator di berbagai negara juga mulai menyusun aturan baru terkait kehadiran AI di masyarakat. Kent Walker, Presiden Global Affair Alphabet, menyatakan bahwa ada banyak keuntungan dalam membantu orang-orang yang mungkin terdampak oleh kemajuan AI, dan ini merupakan siklus yang positif. (26 Januari 2025)

Google juga terus mengembangkan kursus-kursus khusus terkait AI, termasuk kursus yang ditujukan untuk para guru, menunjukkan komitmen mereka dalam mempersiapkan masyarakat untuk era AI.

Terima kasih telah mengikuti pembahasan google latih pekerja kuasai ai siap hadapi masa depan dalam teknologi, kecerdasan buatan, karir ini Selamat menjelajahi dunia pengetahuan lebih jauh tetap percaya diri dan perhatikan nutrisi tubuh. silakan share ini. Terima kasih

Special Ads
© Copyright 2024 - promovision.org
Added Successfully

Type above and press Enter to search.

Close Ads