• Default Language
  • Arabic
  • Basque
  • Bengali
  • Bulgaria
  • Catalan
  • Croatian
  • Czech
  • Chinese
  • Danish
  • Dutch
  • English (UK)
  • English (US)
  • Estonian
  • Filipino
  • Finnish
  • French
  • German
  • Greek
  • Hindi
  • Hungarian
  • Icelandic
  • Indonesian
  • Italian
  • Japanese
  • Kannada
  • Korean
  • Latvian
  • Lithuanian
  • Malay
  • Norwegian
  • Polish
  • Portugal
  • Romanian
  • Russian
  • Serbian
  • Taiwan
  • Slovak
  • Slovenian
  • liish
  • Swahili
  • Swedish
  • Tamil
  • Thailand
  • Ukrainian
  • Urdu
  • Vietnamese
  • Welsh
Hari

Your cart

Price
SUBTOTAL:
Rp.0

Harga Minyak Melambung 2%, Dipicu Badai Geopolitik dan Kekhawatiran Pasokan

img

Promovision.org Semoga kalian semua dalam keadaan baik ya. Di Jam Ini mari kita kupas tuntas sejarah Ekonomi, Energi. Ringkasan Informasi Seputar Ekonomi, Energi Harga Minyak Melambung 2 Dipicu Badai Geopolitik dan Kekhawatiran Pasokan Mari kita bahas tuntas hingga bagian penutup tulisan.

    Table of Contents

Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) memprediksi lonjakan permintaan minyak global sebesar 1,43 juta barel per hari pada 2026, sejalan dengan tren pertumbuhan 2025. Proyeksi ini mencerminkan keyakinan OPEC akan permintaan minyak yang terus meningkat selama dua dekade mendatang, berbeda dengan Badan Energi Internasional (IEA) yang memperkirakan puncak permintaan pada dekade ini karena transisi ke energi bersih.

Di sisi lain, kesepakatan gencatan senjata antara Israel dan Hamas di Gaza membatasi kenaikan harga minyak. Kesepakatan ini membuka jalan bagi berakhirnya konflik 15 bulan yang mengguncang Timur Tengah.

Sanksi AS terhadap minyak Rusia berpotensi mengganggu pasokan dan distribusi, menurut IEA. Data Administrasi Informasi Energi AS (EIA) menunjukkan penurunan stok minyak mentah AS ke level terendah sejak 2022 karena peningkatan ekspor dan penurunan impor.

Bob Yawger, Direktur Futures Energi di Mizuho, menyatakan bahwa dinamika impor-ekspor berkontribusi pada penurunan stok minyak mentah. Ia juga menyoroti kesulitan kapal tanker Rusia dalam menurunkan kargo, yang dapat menyebabkan kelangkaan pasokan dalam jangka pendek.

Pada 16 Januari 2025, Futures Brent naik 2,59% menjadi USD 81,99 per barel, sementara minyak mentah WTI AS melonjak 3,19% menjadi USD 79,97 per barel. Indeks dolar melemah setelah data AS menunjukkan inflasi yang lebih tinggi dari perkiraan, meningkatkan ekspektasi pemotongan suku bunga oleh Federal Reserve.

Dolar yang lebih lemah menguntungkan harga minyak karena membuat komoditas ini lebih terjangkau bagi pemegang mata uang lainnya. Selain itu, suku bunga yang lebih rendah dapat mendorong pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan permintaan minyak.

Begitulah uraian lengkap harga minyak melambung 2 dipicu badai geopolitik dan kekhawatiran pasokan yang telah saya sampaikan melalui ekonomi, energi Mudah-mudahan Anda mendapatkan manfaat dari artikel ini kembangkan potensi diri dan jaga kesehatan mental. Silakan share kepada rekan-rekanmu. Sampai bertemu di artikel berikutnya. Terima kasih atas dukungannya.

Special Ads
© Copyright 2024 - promovision.org
Added Successfully

Type above and press Enter to search.

Close Ads