• Default Language
  • Arabic
  • Basque
  • Bengali
  • Bulgaria
  • Catalan
  • Croatian
  • Czech
  • Chinese
  • Danish
  • Dutch
  • English (UK)
  • English (US)
  • Estonian
  • Filipino
  • Finnish
  • French
  • German
  • Greek
  • Hindi
  • Hungarian
  • Icelandic
  • Indonesian
  • Italian
  • Japanese
  • Kannada
  • Korean
  • Latvian
  • Lithuanian
  • Malay
  • Norwegian
  • Polish
  • Portugal
  • Romanian
  • Russian
  • Serbian
  • Taiwan
  • Slovak
  • Slovenian
  • liish
  • Swahili
  • Swedish
  • Tamil
  • Thailand
  • Ukrainian
  • Urdu
  • Vietnamese
  • Welsh
Hari

Your cart

Price
SUBTOTAL:
Rp.0

Kratom: Ekspor Jalan Terus, Nasib Jualan Bebas Belum Jelas!

img

Promovision.org Dengan izin Allah semoga kita selalu diberkati. Dalam Opini Ini aku mau menjelaskan kelebihan dan kekurangan Ekonomi, Hukum, Kesehatan. Artikel Terkait Ekonomi, Hukum, Kesehatan Kratom Ekspor Jalan Terus Nasib Jualan Bebas Belum Jelas Pelajari setiap bagiannya hingga paragraf penutup.

    Table of Contents

Pada tanggal 28 Februari 2025, Kementerian Perdagangan (Kemendag) secara resmi melepas ekspor perdana kratom, sebuah tanaman herbal yang banyak ditemukan di Kalimantan Barat. Nilai ekspor mencapai US$ 1,053 juta, setara dengan Rp 17,4 miliar, dengan tujuan utama Amerika Serikat dan Eropa.

Menteri Perdagangan, Budi Santoso, menjelaskan bahwa saat ini belum ada regulasi khusus yang mengatur peredaran kratom di pasar domestik. Tata niaga ekspor kratom diatur dalam Permendag Nomor 20 Tahun 2024, yang merupakan perubahan ketiga atas Permendag Nomor 22 Tahun 2023.

Meskipun ekspor diperbolehkan, Budi menekankan bahwa penjualan bebas kratom di dalam negeri masih memerlukan aturan khusus terkait penggunaannya. Pemerintah sedang mempertimbangkan potensi dan manfaat kratom untuk pengembangan di Indonesia, khususnya untuk tujuan ekspor.

Direktur Industri Minuman, Hasil Tembakau dan Bahan Penyegar Kemenperin, Merrijantij Punguan, menambahkan bahwa Kemenperin sedang mendata petani dan pelaku usaha kratom yang berpotensi untuk ekspor. Pasar ekspor yang masih terbuka menjadi fokus utama saat ini.

Kratom, yang sebelumnya sempat masuk daftar narkotika golongan 1, kini diizinkan untuk diekspor setelah melalui kajian dan pertimbangan pemerintah. Daun kratom sering digunakan untuk teh atau suplemen, dengan klaim manfaat seperti mengurangi nyeri, meningkatkan kesehatan kulit, dan menaikkan libido.

Budi menegaskan bahwa kebijakan saat ini hanya mengatur ekspor, dan pemanfaatan kratom di dalam negeri masih memerlukan pengaturan lebih lanjut. Diskusi dengan Kamar Dagang dan Industri (Kadin) juga telah dilakukan untuk mempelajari potensi pengembangan kratom di Indonesia.

Kita masih menginventarisir, sekarang siapa-siapa aja pelakunya. Tapi pada prinsipnya, diekspor boleh sesuai dengan ketentuan yang ada, imbuh Budi.

Demikian informasi tuntas tentang kratom ekspor jalan terus nasib jualan bebas belum jelas dalam ekonomi, hukum, kesehatan yang saya sampaikan Dalam tulisan terakhir ini saya ucapkan terimakasih selalu berinovasi dalam pembelajaran dan jaga kesehatan kognitif. Sebarkan kebaikan dengan membagikan ke orang lain. lihat artikel lain di bawah ini.

Special Ads
© Copyright 2024 - promovision.org
Added Successfully

Type above and press Enter to search.

Close Ads