• Default Language
  • Arabic
  • Basque
  • Bengali
  • Bulgaria
  • Catalan
  • Croatian
  • Czech
  • Chinese
  • Danish
  • Dutch
  • English (UK)
  • English (US)
  • Estonian
  • Filipino
  • Finnish
  • French
  • German
  • Greek
  • Hindi
  • Hungarian
  • Icelandic
  • Indonesian
  • Italian
  • Japanese
  • Kannada
  • Korean
  • Latvian
  • Lithuanian
  • Malay
  • Norwegian
  • Polish
  • Portugal
  • Romanian
  • Russian
  • Serbian
  • Taiwan
  • Slovak
  • Slovenian
  • liish
  • Swahili
  • Swedish
  • Tamil
  • Thailand
  • Ukrainian
  • Urdu
  • Vietnamese
  • Welsh
Hari

Your cart

Price
SUBTOTAL:
Rp.0

RI Nyaris Bangkrut: Kisah Kelam Salah Urus Negara oleh Presiden?

img

Promovision.org Bismillah semoga hari ini istimewa. Di Sesi Ini aku mau menjelaskan kelebihan dan kekurangan Ekonomi, Politik, Sejarah. Artikel Ini Mengeksplorasi Ekonomi, Politik, Sejarah RI Nyaris Bangkrut Kisah Kelam Salah Urus Negara oleh Presiden Tetap fokus dan simak hingga kalimat terakhir.

    Table of Contents

Indonesia, di masa lalu, pernah menghadapi periode kritis yang nyaris menjerumuskannya ke jurang kebangkrutan. Kondisi ini, menurut sejarawan Jan Luiten Van Zanden & Daan Marks dalam buku Ekonomi Indonesia 1800-2010 Antara Drama dan Keajaiban Pertumbuhan (2013), dipicu oleh kombinasi faktor yang mematikan: hiperinflasi yang meroket, tumpukan utang yang menggunung, serta penurunan kinerja ekspor dan pendapatan per kapita.

Salah satu konsekuensi paling terasa dari krisis ini adalah hiperinflasi yang mencapai angka fantastis, 650%. Dampaknya langsung dirasakan oleh masyarakat luas, terutama dalam bentuk kenaikan harga kebutuhan pokok yang tak terkendali. Situasi ini tentu saja memicu keresahan sosial dan ketidakstabilan ekonomi yang meluas.

Di tengah kekacauan tersebut, Soeharto muncul sebagai figur sentral. Melalui Supersemar, ia secara bertahap mengambil alih kekuasaan dari Soekarno. Banyak sejarawan menggambarkan proses ini sebagai kudeta merangkak, sebuah transisi kekuasaan yang dilakukan secara perlahan namun pasti.

Guy Fauker, dalam karyanya The Indonesian Economic and Political Miracle (1973), menyoroti perubahan orientasi kebijakan ekonomi sebagai langkah kunci yang diambil Soeharto. Ia mengubah haluan dari kebijakan pro-Timur dan anti-Barat menjadi pro-Barat dan anti-Timur. Langkah ini membuka pintu bagi bantuan dan investasi dari negara-negara Barat, yang menjadi krusial dalam upaya memulihkan ekonomi Indonesia.

Salah satu prioritas utama Soeharto adalah meyakinkan negara-negara Barat untuk memberikan pinjaman kepada Indonesia. Upaya ini membuahkan hasil, dan aliran dana dari Barat membantu menstabilkan ekonomi dan membiayai pembangunan. Periode ini menjadi titik balik penting dalam sejarah ekonomi Indonesia, menandai transisi dari krisis menuju stabilitas dan pertumbuhan.

Sekian penjelasan tentang ri nyaris bangkrut kisah kelam salah urus negara oleh presiden yang saya sampaikan melalui ekonomi, politik, sejarah Silakan bagikan informasi ini jika dirasa bermanfaat cari inspirasi dari alam dan jaga keseimbangan hidup. Mari berbagi kebaikan dengan membagikan ini. Sampai bertemu lagi

Special Ads
© Copyright 2024 - promovision.org
Added Successfully

Type above and press Enter to search.

Close Ads