Sritex Gulung Tikar: Duka Mendalam di Balik Raksasa Tekstil Ambruk
Promovision.org Bismillah semoga hari ini penuh kebaikan. Detik Ini aku ingin berbagi insight tentang Ekonomi, Bisnis, Industri Tekstil, Sritex yang menarik. Informasi Lengkap Tentang Ekonomi, Bisnis, Industri Tekstil, Sritex Sritex Gulung Tikar Duka Mendalam di Balik Raksasa Tekstil Ambruk Simak baik-baik hingga kalimat penutup.
Table of Contents
Pada tanggal 28 Februari 2025, rapat kreditur PT Sri Rejeki Isman (Sritex) di Pengadilan Negeri Semarang memutuskan bahwa perusahaan tidak dapat melanjutkan usahanya atau going concern. Keputusan ini diambil karena beban operasional dan modal perusahaan jauh melampaui pendapatan yang dihasilkan.
Direktur Utama Sritex, Iwan Kurniawan Lukminto, menyampaikan rasa terima kasihnya kepada seluruh karyawan atas loyalitas dan dedikasi mereka selama bekerja di perusahaan. Ia juga berterima kasih atas dukungan pemerintah selama proses kepailitan.
Kurator kepailitan Sritex, Denny Ardiansyah, menjelaskan bahwa pemutusan hubungan kerja (PHK) merupakan bagian dari syarat administratif agar para karyawan dapat segera mencari pekerjaan baru. Manajemen Sritex berjanji akan bekerja sama dengan kurator untuk memastikan proses pemberesan berjalan lancar.
Selanjutnya, kurator akan melakukan eksekusi terhadap aset perusahaan yang dinyatakan pailit. Aset-aset ini kemudian akan ditaksir harganya oleh akuntan independen sebelum dilelang untuk melunasi utang perusahaan. Hak-hak karyawan akan menjadi prioritas dalam pembayaran utang.
Iwan Kurniawan Lukminto merasa berduka karena Sritex tidak dapat diselamatkan. Ia menyebutkan bahwa sekitar 8.000 karyawan Sritex di Kabupaten Sukoharjo kehilangan pekerjaan akibat kepailitan ini. Secara keseluruhan, terdapat 12.000 karyawan Sritex beserta tiga anak usahanya yang terdampak.
Menurut Iwan, para karyawan telah bekerja selama 21.382 hari sejak Sritex didirikan pada 16 Agustus 1966. Untuk memfasilitasi proses administrasi, petugas dinas tenaga kerja dan BPJS Ketenagakerjaan akan datang ke pabrik Sritex, sehingga karyawan tidak perlu mendatangi kantor dinas atau BPJS.
Akibat dari situasi ini, PT Sritex dinyatakan insolvensi, yang berarti perusahaan tidak mampu membayar utang-utangnya. Proses lelang aset akan menjadi langkah selanjutnya dalam upaya melunasi kewajiban perusahaan.
Sekian informasi detail mengenai sritex gulung tikar duka mendalam di balik raksasa tekstil ambruk yang saya sampaikan melalui ekonomi, bisnis, industri tekstil, sritex Selamat menjelajahi dunia pengetahuan lebih jauh pantang menyerah dan utamakan kesehatan. Bagikan postingan ini agar lebih banyak yang tahu. Sampai jumpa lagi
✦ Tanya AI