• Default Language
  • Arabic
  • Basque
  • Bengali
  • Bulgaria
  • Catalan
  • Croatian
  • Czech
  • Chinese
  • Danish
  • Dutch
  • English (UK)
  • English (US)
  • Estonian
  • Filipino
  • Finnish
  • French
  • German
  • Greek
  • Hindi
  • Hungarian
  • Icelandic
  • Indonesian
  • Italian
  • Japanese
  • Kannada
  • Korean
  • Latvian
  • Lithuanian
  • Malay
  • Norwegian
  • Polish
  • Portugal
  • Romanian
  • Russian
  • Serbian
  • Taiwan
  • Slovak
  • Slovenian
  • liish
  • Swahili
  • Swedish
  • Tamil
  • Thailand
  • Ukrainian
  • Urdu
  • Vietnamese
  • Welsh
Hari

Your cart

Price
SUBTOTAL:
Rp.0

Susu Impor Mengalir Deras, Peternak Lokal Tercekik

img

Promovision.org Mudah-mudahan selalu ada senyuman di wajahmu. Di Kutipan Ini saatnya membahas Peternakan, Ekonomi yang banyak dibicarakan. Tulisan Ini Menjelaskan Peternakan, Ekonomi Susu Impor Mengalir Deras Peternak Lokal Tercekik Pelajari seluruh isinya hingga pada penutup.

Sejarah Industri Susu di Indonesia

Industri susu di Indonesia telah berkembang sejak masa kolonial, memenuhi permintaan susu dari kalangan Eropa. Pada tahun 1930, kebutuhan susu dipenuhi dari industri pemerasan susu lokal. Namun, permintaan yang tinggi dan produksi yang terbatas mendorong impor sapi perah dari Australia.

Pada tahun 1968, Australia Dairy Produce Board mendirikan perusahaan patungan di Singapura, Thailand, dan Filipina. Pada 3 Juli 1969, PT Indomilk didirikan sebagai perusahaan patungan antara Australia Dairy Produce Board dan NV Morison milik Nahar Zahiruddin Tanjung.

Indomilk memproduksi susu kental manis dan susu pasteurisasi, membanjiri pasar Indonesia pada tahun 1970. Kepemilikan Indomilk kemudian dikendalikan oleh Salim Group, memicu protes dari peternak yang kehilangan keuntungan.

Impor susu terjadi karena pemerintah membuka pintu bagi investasi asing melalui UU Penanaman Modal Asing tahun 1967. Investasi ini digunakan untuk membangun pabrik di Jakarta Timur.

Dampak Impor Susu

Impor susu berdampak negatif pada peternak lokal, yang kehilangan keuntungan karena produk susu mereka tidak diterima oleh Industri Pengolah Susu (IPS). Hal ini menjadi ironi, mengingat industri susu di Indonesia pernah berkembang pesat pada masa kolonial.

Begitulah susu impor mengalir deras peternak lokal tercekik yang telah saya jelaskan secara lengkap dalam peternakan, ekonomi, Silahkan cari informasi lainnya yang mungkin kamu suka cari peluang pengembangan diri dan jaga kesehatan kulit. Bagikan juga kepada sahabat-sahabatmu. Sampai jumpa lagi

Special Ads
© Copyright 2024 - promovision.org
Added Successfully

Type above and press Enter to search.

Close Ads