• Default Language
  • Arabic
  • Basque
  • Bengali
  • Bulgaria
  • Catalan
  • Croatian
  • Czech
  • Chinese
  • Danish
  • Dutch
  • English (UK)
  • English (US)
  • Estonian
  • Filipino
  • Finnish
  • French
  • German
  • Greek
  • Hindi
  • Hungarian
  • Icelandic
  • Indonesian
  • Italian
  • Japanese
  • Kannada
  • Korean
  • Latvian
  • Lithuanian
  • Malay
  • Norwegian
  • Polish
  • Portugal
  • Romanian
  • Russian
  • Serbian
  • Taiwan
  • Slovak
  • Slovenian
  • liish
  • Swahili
  • Swedish
  • Tamil
  • Thailand
  • Ukrainian
  • Urdu
  • Vietnamese
  • Welsh
Hari

Your cart

Price
SUBTOTAL:
Rp.0

Tajir Melintir Ngopi dan Nyemil Pisang Goreng di Warung Kaki Lima

img

Promovision.org Assalamualaikum semoga harimu penuh berkah. Pada Detik Ini aku ingin membagikan pengetahuan seputar Berita, Kuliner, Gaya Hidup. Penjelasan Artikel Tentang Berita, Kuliner, Gaya Hidup Tajir Melintir Ngopi dan Nyemil Pisang Goreng di Warung Kaki Lima Tetap fokus dan ikuti pembahasan sampe selesai.

Belajar Kesederhanaan dari Sri Sultan Hamengkubuwana IX

Bagi kita yang terbiasa hidup mewah, kisah Sri Sultan Hamengkubuwana IX (HB IX) patut menjadi pelajaran berharga. Pahlawan nasional Abdurrahman Baswedan pernah menceritakan pengalamannya bersama Sultan HB IX yang menunjukkan kesederhanaan luar biasa.

Suatu hari, saat rapat yang membosankan, Sultan HB IX yang hanya hadir sebagai anggota tampak gelisah. Melihat Baswedan, Sultan langsung mengajaknya keluar.

Baswedan yang juga merasa bosan langsung menyetujui ajakan Sultan. Namun, ia tidak tahu ke mana mereka akan pergi.

Sikap Sultan HB IX ini sangat bertolak belakang dengan kekayaannya yang melimpah. Sebagai penguasa Yogyakarta sejak 1940, Sultan HB IX adalah salah satu orang terkaya di Indonesia.

Meski kaya raya, Sultan HB IX dikenal sebagai sosok dermawan yang sering membagi-bagikan hartanya. Saat awal kemerdekaan, ia menyumbangkan 6,5 juta gulden ke pemerintah dan 5 juta gulden untuk rakyat yang menderita.

Dengan kekayaan dan kehormatan yang dimilikinya, Sultan HB IX bisa saja pergi ke tempat-tempat mewah. Namun, ia memilih untuk hidup sederhana, seperti yang diceritakan dalam buku Takhta untuk Rakyat.

Terima kasih atas perhatian Anda terhadap tajir melintir ngopi dan nyemil pisang goreng di warung kaki lima dalam berita, kuliner, gaya hidup ini Terima kasih telah menjadi pembaca yang setia tetap semangat berkolaborasi dan utamakan kesehatan keluarga. Jika kamu peduli semoga Anda menemukan artikel lainnya yang menarik. Sampai jumpa.

Special Ads
© Copyright 2024 - promovision.org
Added Successfully

Type above and press Enter to search.

Close Ads