Trump Ancam, Harga Minyak Mentah Anjlok: Peluang atau Bencana?
Promovision.org Assalamualaikum semoga hidupmu penuh canda tawa. Di Blog Ini mari kita eksplorasi lebih dalam tentang Ekonomi, Politik, Energi, Investasi. Analisis Artikel Tentang Ekonomi, Politik, Energi, Investasi Trump Ancam Harga Minyak Mentah Anjlok Peluang atau Bencana baca sampai selesai.
Table of Contents
Pada hari Kamis, 6 Februari 2025, pasar minyak global mengalami fluktuasi setelah mantan Presiden AS, Donald Trump, kembali menegaskan komitmennya untuk meningkatkan produksi minyak domestik Amerika Serikat. Tujuannya adalah untuk menekan harga komoditas energi ini, dengan ambisi melampaui rekor produksi sebelumnya.
Harga minyak sempat menunjukkan pemulihan singkat setelah Departemen Keuangan AS memberlakukan sanksi terhadap individu dan entitas yang terlibat dalam pengiriman minyak mentah Iran ke Tiongkok. Sanksi ini merupakan bagian dari upaya berkelanjutan untuk menghentikan ekspor minyak Iran.
Trump sebelumnya telah meminta OPEC+ untuk menurunkan harga minyak mentah. Analis memperkirakan bahwa Trump ingin menurunkan harga minyak hingga di bawah USD 70 per barel pada tahun 2025. Strategi ini bertujuan untuk mengurangi biaya transportasi dan rantai nilai global, yang pada gilirannya dapat membantu menurunkan inflasi di AS.
Yayan Sakyati, pengamat ekonomi dan energi dari FEB Universitas Padjadjaran, menjelaskan bahwa AS berupaya meningkatkan produksi minyak dari 13,2 juta barel per hari (bpd) pada tahun 2024 menjadi 13,5 juta bpd pada tahun 2025, dan 13,6 juta bpd pada tahun 2026.
Menteri Ekonomi Arab Saudi, Faisal al-Ibrahim, menyatakan bahwa OPEC+ berfokus pada stabilitas pasar jangka panjang untuk memastikan pasokan yang cukup untuk memenuhi permintaan yang terus meningkat.
Namun, upaya Trump untuk memengaruhi harga minyak dapat menimbulkan tantangan politik dengan negara-negara OPEC. Penurunan harga minyak dapat berdampak positif pada harga BBM di dalam negeri, tetapi juga dapat mengurangi pendapatan negara dari ekspor minyak dan gas.
Pada penutupan perdagangan, harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) AS turun 42 sen atau 0,6% menjadi USD 70,61 per barel. Sementara itu, harga minyak mentah Brent turun 32 sen atau 0,4% menjadi USD 74,29 per barel.
Berikut adalah rangkuman harga minyak pada 7 Februari 2025:
| Jenis Minyak | Harga | Perubahan |
|---|---|---|
| WTI | USD 70,61 per barel | Turun 0,6% |
| Brent | USD 74,29 per barel | Turun 0,4% |
Penurunan harga minyak dunia memiliki dampak positif dan negatif bagi Indonesia. Dampak positifnya adalah harga BBM bisa lebih murah, namun dampak negatifnya adalah potensi penurunan pendapatan negara dari sektor migas.
Demikianlah informasi seputar trump ancam harga minyak mentah anjlok peluang atau bencana yang saya bagikan dalam ekonomi, politik, energi, investasi Semoga informasi ini bermanfaat bagi Anda semua tetap fokus pada tujuan hidup dan jaga kesehatan spiritual. Silakan share ke orang-orang di sekitarmu. jangan lupa cek artikel lainnya yang menarik. Terima kasih.
✦ Tanya AI