• Default Language
  • Arabic
  • Basque
  • Bengali
  • Bulgaria
  • Catalan
  • Croatian
  • Czech
  • Chinese
  • Danish
  • Dutch
  • English (UK)
  • English (US)
  • Estonian
  • Filipino
  • Finnish
  • French
  • German
  • Greek
  • Hindi
  • Hungarian
  • Icelandic
  • Indonesian
  • Italian
  • Japanese
  • Kannada
  • Korean
  • Latvian
  • Lithuanian
  • Malay
  • Norwegian
  • Polish
  • Portugal
  • Romanian
  • Russian
  • Serbian
  • Taiwan
  • Slovak
  • Slovenian
  • liish
  • Swahili
  • Swedish
  • Tamil
  • Thailand
  • Ukrainian
  • Urdu
  • Vietnamese
  • Welsh
Hari

Your cart

Price
SUBTOTAL:
Rp.0

Buah RI Tak Disangka Jadi Primadona Eropa: Kini Jadi Barang Mewah!

img

Promovision.org Bismillah semoga semua urusan lancar. Di Blog Ini saya mau menjelaskan berbagai aspek dari Ekonomi, Agribisnis, Ekspor Impor. Diskusi Seputar Ekonomi, Agribisnis, Ekspor Impor Buah RI Tak Disangka Jadi Primadona Eropa Kini Jadi Barang Mewah Tetap ikuti artikel ini sampai bagian terakhir.

    Table of Contents

Di sepanjang jalan, pemandangan pedagang durian menjajakan dagangannya dengan harga terjangkau adalah hal yang umum. Pembeli pun berdatangan, menikmati durian berukuran kecil hingga sedang dengan cita rasa manis dan asam yang khas. Buah ini bukan hanya dinikmati, tetapi juga diperjualbelikan.

Herbarium Amboinense karya Rumphius mencatat bahwa di Indonesia terdapat tiga varietas durian, salah satunya tumbuh subur di Kalimantan. Sejarah mencatat, bangsa Eropa yang datang ke Indonesia terpesona dengan durian, bahkan menyebutnya sebagai salah satu buah terlezat di dunia.

Sebelum era penjelajahan, durian, dengan nama Latin Durio zibenthinus Murr, adalah buah yang asing bagi orang Eropa. Buah ini berasal dari Asia Tenggara, termasuk Indonesia. Catatan awal tentang durian di Indonesia berasal dari penjelajah bernama Linschott, yang menuliskannya sebagai Durio, yang kemudian menjadi nama Latinnya.

John Crawfurd, seorang Skotlandia, menggambarkan durian sebagai buah seukuran kepala dengan aroma yang kuat. Dalam memoarnya History of the Indian Archipelago (1820), ia menulis bahwa rasa durian panggang mirip kastanye dan tidak membosankan.

Alfred Russel Wallace, seorang naturalis terkemuka, semakin memperkenalkan durian kepada orang Eropa. Dalam The Malay Archipelago (1869), ia menyebut durian sebagai salah satu buah terbaik dengan rasa yang tak tertandingi, menjulukinya sebagai raja buah-buahan, sebutan yang masih digunakan hingga kini.

Wallace menambahkan, Makan durian adalah sensasi baru yang layak dicoba saat berkunjung ke daerah Timur (Indonesia).

Meskipun durian sangat dihargai oleh beberapa orang Eropa, ada juga yang enggan mencobanya. Beberapa ahli berpendapat bahwa keengganan ini disebabkan oleh sentimen kolonial yang meremehkan produk dari negara jajahan.

Demikianlah buah ri tak disangka jadi primadona eropa kini jadi barang mewah sudah saya jabarkan secara detail dalam ekonomi, agribisnis, ekspor impor Selamat menggali lebih dalam tentang topik yang menarik ini selalu bersyukur dan perhatikan kesehatanmu. Silakan bagikan kepada orang-orang terdekat. cek artikel menarik lainnya di bawah ini. Terima kasih.

Special Ads
© Copyright 2024 - promovision.org
Added Successfully

Type above and press Enter to search.

Close Ads