Kapolri Prioritaskan Santri Jadi Polisi: Apa Alasannya?

Promovision.org Semoga kalian selalu dikelilingi kebahagiaan ya. Dalam Opini Ini saya ingin menjelaskan bagaimana Berita, Nasional, Pendidikan, Polri berpengaruh. Artikel Ini Membahas Berita, Nasional, Pendidikan, Polri Kapolri Prioritaskan Santri Jadi Polisi Apa Alasannya Dapatkan wawasan full dengan membaca hingga akhir.

Polri menegaskan bahwa rekrutmen anggota baru tahun 2025 tidak dipungut biaya alias gratis. Hal ini ditegaskan oleh Inspektur Pengawasan Umum (Irwasum) Polri Komjen Dedi Prasetyo.

Dedi meminta seluruh jajaran Polri untuk mengingatkan masyarakat agar tidak percaya dengan pihak yang meminta pembayaran untuk masuk Polri. Kita harus meng-clear-kan kepada masyarakat bahwa masuk polisi itu gratis, tegasnya.

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo juga mengimbau orang tua untuk memeriksa handphone anak-anaknya untuk mencegah mereka terjerumus dalam permainan judi online.

Sigit menilai, tujuan dari kebijakan rekrutmen gratis adalah untuk membentuk anggota polisi yang tidak hanya memiliki pengetahuan tentang ilmu kepolisian, tetapi juga memiliki kematangan karakter yang kuat.

Polri juga akan memprioritaskan rekrutmen anggota Polri dari jalur santri. Kapolri menyampaikan apresiasinya kepada Nahdlatul Ulama dan pondok pesantren yang telah mendukung program rekrutmen ini.

Dedi juga meminta seluruh jajaran Polri untuk mengantisipasi segala bentuk upaya penipuan terhadap masyarakat dari pihak yang tidak bertanggungjawab.

Rekrutmen anggota baru Polri harus betul-betuk bersih, transparan, akuntabel, dan humanis, serta tidak dipungut biaya seperser pun dari tahap administrasi, seleksi sampai tahap akhir.

6 Februari 2025

Sekian uraian detail mengenai kapolri prioritaskan santri jadi polisi apa alasannya yang saya paparkan melalui berita, nasional, pendidikan, polri Saya berharap artikel ini menambah wawasan Anda tetap konsisten dan utamakan kesehatan keluarga. Mari sebar kebaikan ini kepada semua. silakan lihat artikel lain di bawah ini. Terima kasih.