• Default Language
  • Arabic
  • Basque
  • Bengali
  • Bulgaria
  • Catalan
  • Croatian
  • Czech
  • Chinese
  • Danish
  • Dutch
  • English (UK)
  • English (US)
  • Estonian
  • Filipino
  • Finnish
  • French
  • German
  • Greek
  • Hindi
  • Hungarian
  • Icelandic
  • Indonesian
  • Italian
  • Japanese
  • Kannada
  • Korean
  • Latvian
  • Lithuanian
  • Malay
  • Norwegian
  • Polish
  • Portugal
  • Romanian
  • Russian
  • Serbian
  • Taiwan
  • Slovak
  • Slovenian
  • liish
  • Swahili
  • Swedish
  • Tamil
  • Thailand
  • Ukrainian
  • Urdu
  • Vietnamese
  • Welsh
Hari

Your cart

Price
SUBTOTAL:
Rp.0

Kisah Sang Raja Teh yang Dermawan: Harta Berlimpah, Hati Penuh Belas Kasih

img

Promovision.org Halo bagaimana kabar kalian semua? Pada Detik Ini mari kita diskusikan Berita, Sejarah, Kedermawanan yang sedang hangat. Tulisan Ini Menjelaskan Berita, Sejarah, Kedermawanan Kisah Sang Raja Teh yang Dermawan Harta Berlimpah Hati Penuh Belas Kasih Jangan skip bagian apapun ya baca sampai tuntas.

Karel Albert Rudolf Bosscha: Sang Raja Teh yang Dermawan

Karel Albert Rudolf Bosscha, pemilik perkebunan teh yang kaya raya di masa kolonial, dikenal sebagai sosok yang dermawan dan berdedikasi pada ilmu pengetahuan. Ia menyumbangkan kekayaannya untuk berbagai tujuan mulia, termasuk pendidikan, kesehatan, dan astronomi.

Bosscha mendirikan Sekolah Dasar Vervoolgschool untuk anak-anak petani di Pangalengan. Ia juga membantu pembangunan Technische Hoogeschool te Bandoeng, yang kini menjadi Institut Teknologi Bandung (ITB). Selain itu, ia menyumbangkan tanah dan dana untuk pembangunan Lembaga Kanker di Bandung.

Kebaikan Bosscha tidak hanya terbatas pada bidang pendidikan dan kesehatan. Ia juga membangun jalan, perkebunan, dan rumah untuk tetangganya. Ia bahkan mendirikan observatorium di Gunung Tangkuban Perahu untuk mengembangkan ilmu astronomi.

Pemerintah Bandung menganugerahkan Bosscha sebagai warga utama atas kebaikan hatinya. Namun, tak lama setelah itu, ia meninggal dunia karena serangan jantung pada 26 November 1928. Seluruh asetnya diambil alih oleh pemerintah kolonial, dan setelah kemerdekaan Indonesia, aset tersebut dikelola oleh pemerintah Indonesia.

Karel Albert Rudolf Bosscha dikenang sebagai sosok yang menginspirasi, yang menggunakan kekayaannya untuk membuat perbedaan positif bagi masyarakat. Warisannya terus hidup melalui institusi dan proyek yang ia dukung.

Selesai sudah pembahasan kisah sang raja teh yang dermawan harta berlimpah hati penuh belas kasih yang saya tuangkan dalam berita, sejarah, kedermawanan Dalam tulisan terakhir ini saya ucapkan terimakasih selalu bersyukur atas pencapaian dan jaga kesehatan paru-paru. Jika kamu suka Sampai bertemu di artikel berikutnya. Terima kasih atas dukungannya.

Special Ads
© Copyright 2024 - promovision.org
Added Successfully

Type above and press Enter to search.

Close Ads