• Default Language
  • Arabic
  • Basque
  • Bengali
  • Bulgaria
  • Catalan
  • Croatian
  • Czech
  • Chinese
  • Danish
  • Dutch
  • English (UK)
  • English (US)
  • Estonian
  • Filipino
  • Finnish
  • French
  • German
  • Greek
  • Hindi
  • Hungarian
  • Icelandic
  • Indonesian
  • Italian
  • Japanese
  • Kannada
  • Korean
  • Latvian
  • Lithuanian
  • Malay
  • Norwegian
  • Polish
  • Portugal
  • Romanian
  • Russian
  • Serbian
  • Taiwan
  • Slovak
  • Slovenian
  • liish
  • Swahili
  • Swedish
  • Tamil
  • Thailand
  • Ukrainian
  • Urdu
  • Vietnamese
  • Welsh
Hari

Your cart

Price
SUBTOTAL:
Rp.0

Rahasia Senayan: 36 Tahun Kekuasaan Sosok yang Tak Banyak Diketahui!

img

Promovision.org Selamat berjumpa kembali di blog ini. Dalam Waktu Ini saya ingin berbagi tentang Politik, Sejarah, Profil Tokoh yang bermanfaat. Review Artikel Mengenai Politik, Sejarah, Profil Tokoh Rahasia Senayan 36 Tahun Kekuasaan Sosok yang Tak Banyak Diketahui simak terus penjelasannya hingga tuntas.

Sejarah kawasan Senayan, Jakarta, menyimpan cerita menarik sejak era kolonial. Pada tahun 1896, Handboek voor Cultuur en Handels-ondernemingen in Nederlandsch-Indië mencatat bahwa seorang imigran Belanda bernama Bohl membeli lahan seluas 1.474 bau, setara dengan 1000 hektar, di wilayah yang kini dikenal sebagai Senayan.

Nama Senayan sendiri telah ada sejak masa kolonial, berasal dari kata Wangsanajan atau Senajan, yang diyakini diambil dari nama seorang letnan asal Bali yang hidup di kawasan tersebut sekitar tahun 1680.

Menurut harian Het Nieuws van den dag Voor Nederlansch-Indie (19 Juni 1920), Bohl tiba di Batavia sekitar tahun 1864, saat berusia 16 tahun, untuk mencari peruntungan. Ia bekerja di perusahaan Pitcairn Syaae & Co dan berhasil mengumpulkan kekayaan yang kemudian digunakan untuk membeli tanah di Senayan dan Matraman.

Tanah Senayan memiliki potensi ekonomi yang besar, menjadi perkebunan kelapa dan padi dengan nilai mencapai 36.000 gulden. Selain Senayan, Bohl juga memiliki tanah di Matraman seluas 502 bau atau sekitar 400 hektar, seperti yang tercatat dalam Adresboek van Nederlandsch-Indië voor den handel (1896).

Meskipun kaya, Bohl dikenal sebagai sosok yang menyendiri, seperti yang ditulis oleh Bataviaasch Nieuwsblad (19 Juni 1920). Ia juga pernah terjun ke dunia politik, menjadi anggota dewan mewakili Meester Cornelis, seperti yang diberitakan oleh harian de Locomotief (21 Agustus 1908).

Setelah 36 tahun memiliki tanah Senayan dan Matraman, Bohl meninggal dunia karena Salemba dan komplikasi gagal ginjal. Berbagai koran kolonial memberitakan bahwa setelah kematiannya, tanah-tanah tersebut diambil alih oleh pemerintah kolonial. Kini, Senayan menjadi pusat bisnis, perbelanjaan, olahraga, dan politik yang penting di Jakarta.

Ringkasan Kepemilikan Tanah Bohl:

Lokasi Luas Tanah
Senayan 1.474 bau (sekitar 1000 hektar)
Matraman 502 bau (sekitar 400 hektar)

Terima kasih telah menyimak pembahasan rahasia senayan 36 tahun kekuasaan sosok yang tak banyak diketahui dalam politik, sejarah, profil tokoh ini hingga akhir Jangan lupa untuk terus belajar dan mengembangkan diri selalu berinovasi dalam karir dan jaga kesehatan diri. Silakan bagikan kepada teman-temanmu. semoga artikel berikutnya bermanfaat. Terima kasih.

Special Ads
© Copyright 2024 - promovision.org
Added Successfully

Type above and press Enter to search.

Close Ads